Mengambil Jeda



Judul : Aruku Hito / The Walking Man
Pengarang : Jiro Taniguchi
Kategori : Fiksi, Manga
Selesai dibaca : 25/05/16
Rating : 3/5


Seberapa seringkah kita mengambil jeda ?

Mengambil jeda dari semua kesibukan yang senantiasa mengakrabkan diri.

Mengamati ranting-ranting pohon yang rapuh disapu angin, bermain dengan genangan air bekas hujan kemarin malam, mencium aroma udara di pagi hari, mengunjungi tempat-tempat asing yang belum pernah kita jamah. Seberapa sering kah ?

***
reading this book reminded me of childhood experiences and memories - when each event was carefully observed, fed with curiosity and preciously experienced” – Y.L. (Goodreads)
***

Ini adalah manga pendek yang bahkan bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari setengah jam. Minim dialog bahkan tanpa adanya plot sama sekali. Kita hanya akan diajak berkeliling ke pinggiran kota Jepang dan melihat berbagai hal kecil yang dialami sang tokoh utama, The Walking Man. Mengobservasi burung di hutan kota, melihat keramaian taman kota, menikmati senja dari atas gedung tinggi, dan berbagai hal-hal kecil lainnya.

Membaca manga ini membuat saya belajar mengapresiasi hal-hal kecil yang seringnya luput dari perhatian. Menyadarkan bahwa saya membuat diri saya merasa sibuk, padahal banyak hal kecil yang bisa saya apresiasi, hal kecil yang bisa saya lakukan. Saya menyibukkan diri  melihat Facebook feed ketika saya menunggu teman saya yang tak kunjung datang. Saya menyibukkan diri melihat linimasa line  ketika harus antri di Indomaret tempo hari. Saya menyibukkan diri membaca chat group line yang belum terbaca ketika saya hendak tidur di ujung malam.

Saya membuat diri saya merasa sibuk, tenggelam dalam arus informasi yang kian menghanyutkan. Melelahkan. Membuat saya kehilangan keakraban dengan diri saya sendiri.

Kapan terakhir saya pergi ke suatu tempat hanya sekedar untuk memanjakan diri saya sendiri. Hanya untuk menarik napas dalam-dalam disana. Hanya untuk mengistirahatkan diri dari segala keramaian, baik yang nyata maupun yang maya. Hanya untuk berpikir tentang segala cerita yang sudah saya lalui dalam beberapa waktu terakhir. Hanya untuk mengevaluasi mimpi-mimpi saya dan memastikannya tidak bergerak menjauh. Hanya untuk memejamkan mata dan mengingat hari-hari di masa yang lampau. Hanya untuk tersenyum dan mengingat semua anugerah yang sudah dan senantiasa Ia berikan.


Manga ini menyadarkan saya,
Betapa hidup ini memang harus dijalani dengan penuh rasa syukur.



Bandung, 7 Agustus 2016
Muhammad Fauzan Al Ghifary


Tidak ada komentar:

Posting Komentar