Ini pengalaman yang saya alami lebih dari satu tahun yang lalu. Saya sedang duduk di kereta jurusan Cirebon-Yogyakarta ketika seorang ibu yang duduk disamping saya mulai menyapa dan memulai sebuah obrolan.
Ini adalah pengalaman "mewawancara" paling luar biasa yang pernah saya alami, karena tanpa saya menanyakan satu pertanyaan pun, si ibu sudah bisa bercerita berpuluh-puluh menit. Betul-betul narasumber yang mandiri. Luar biasa.
Beliau adalah seorang pensiunan PNS, beliau hendak pergi ke Jogja untuk menemui salah satu anaknya yang tinggal disana. Beliau banyak sekali bercerita tentang anak-anaknya, tentang bagaimana anak-anak mereka tumbuh, tentang kehidupan mereka sekarang, dan tentang bagaimana antusias nya beliau untuk bertemu dengan anaknya. Dan mungkin itu adalah hal paling menyenangkan bagi seorang Ibu yang harus tinggal berjarak ratusan kilometer dari anak-anaknya.
Sekarang, saat saya mengingat-ingat kejadian itu, saya mencoba memahami perasaan si Ibu, mencoba berempati terhadap beliau. Bukan hanya Ibu yang saya temui waktu itu saja, tapi juga berjuta-juta ibu lainnya , termasuk ibu yang paling saya kenal, .... Ibu saya.
wah, sepertinya saya harus pulang.
Lalu, untuk Ibu yang saya temui di kereta waktu itu, bagaimana kabarnya, bu ?
Semoga baik-baik saja.
Sekarang, saat saya mengingat-ingat kejadian itu, saya mencoba memahami perasaan si Ibu, mencoba berempati terhadap beliau. Bukan hanya Ibu yang saya temui waktu itu saja, tapi juga berjuta-juta ibu lainnya , termasuk ibu yang paling saya kenal, .... Ibu saya.
wah, sepertinya saya harus pulang.
Lalu, untuk Ibu yang saya temui di kereta waktu itu, bagaimana kabarnya, bu ?
Semoga baik-baik saja.
Bandung, 10 Juni 2016
Muhammad Fauzan Al Ghifary
#Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas diklat terpusat Integrasi ITB 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar